POTENSI PERTANIAN KAB. DEMAK

Mempertimbangkan letak geografis dan penduduk yang mayoritas bermatapencaharian di bidang pertanian, menjadikan Pemkab Demak meletakkan sektor tersebut sebagai andalan dalam mencapai percepatan ekonomi. Pasalnya, dengan lahan teknis dan tekstur tanah halus yang luas serta iklim menunjang, memungkinkan pertanian di Demak selalu memberikan hasil sepanjang tahun.

Pertanian sendiri dibagi dalam 3 sub sektor, meliputi tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Masing-masing sub sektor itu memiliki produk unggulan dan lahan tanam yang berbeda.

Tanaman Pangan

Sub sektor tanaman pangan meliputi komoditi padi, jagung, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan sorgum. Komponen tanaman padi pada tahun 2007 dengan areal tanam seluas 91.482 ha, dengan jumlah produksi gabah 516.771 ton. Apabila dibandingan dengan tahun yang lalu 2006 produksi gabah telah mengalami kenaikan, baik luas areal panen maupun produktivitas.

Jumlah panen tanaman jagung pada tahun 2007 dengan luas areal 12.824 ha dengan jumlah produksi 60.851 ton.

Dan untuk kedelai dengan luas areal 4.844 ha dengan jumlah produksi 10.773 ton. Hal ini mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2006.

Perkebunan

Tanaman perkebunan yang dihasilkan adalah tembakau, kapas, kelapa, tebu, kapuk randu dan kelapa hibrida dan mete. Untuk jenis tanaman seperti kapas, tebu rakyat dan mete hanya ada di sebagian daerah tertentu di Kabupaten Demak. Tanaman tembakau, kelapa dan tebu tersentra di tiga kecamatan, yakni Karangawen, Mranggen dan Guntur.

Hortikultura

Sedangkan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Demak meliputi belimbing, jambu merah delima dan jambu citra, mangga, pisang, semangka, melon dan blewah. Sub sektor ini, belakangan semakin diintensifkan penggarapannya, terutama pada komoditi jambu merah delima dan jambu citra.

Peternakan

Sektor pertanian di Demak juga melakukan intensifikasi budidaya ternak. Peternakan tersebut meliputi ternak besar berupa sapi, kerbau dan kuda, serta ternak kecil berupa kambing, domba dan kelinci. Selain itu dibudidayakan ternak unggas seperti itik, ayam, burung puyuh dan angsa.

Penduduk Kabupaten Demak sebagian besar mengkonsumsi daging kerbau daripada daging sapi, sehingga kerbau lebih banyak dipotong untuk dikonsumsi dibandingkan dengan daging sapi, sehingga kerbau lebih banyak dipotong untuk dikonsumsi dibandingkan dengan sapi. Banyaknya ternak sapi yang dipotong pada tahun 2007 sejumlah 224 ekor. Ternak sapi perah jumlah populasi sebanyak 55 ekor dengan produksi susu 33.740 liter. Populasi kambing sebanya 32.180 ekor. Domba sebanyak 53.853 ekor dan dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Peternakan merupakan mata pencaharian penduduk sebagai penunjang hidup.

bacaan keren

NASEHAT

jagn malas

kisah si gadis buta

KOMODITI UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN

Jambu Merah Delima Dan Jambu Citra

Buah jambu merah delima dan citra yang rasanya renyah manis, memiliki warna menarik merah menyala. Buah ini berdaging padat dan tekstur lunak, dengan kandungan air dan serat herbal tinggi.

Budidaya jambu merah delima dan jambu citra sangat mudah dilakukan karena tidak menyita banyak tenaga dan waktu. Biaya operasional murah, cukup ditanam pada pekarangan rumah tinggal, tanaman ini mampu hidup dengan baik.

Kemampuan produksinya cukup tinggi. Tidak perlu menunggu lama, pada usia 1,5 tahun tanaman ini sudah bisa dinikmati buahnya. Apalagi pada usia produktif 5 tahun, buahnya semakin lebat. Lebih menguntungkan, masa produktif tanaman jambu merah delima dan jambu citra mampu mencapai 20 tahun.

Iklim budidaya jambu merah delima dan citra di Kabupaten Demak, kini semakin marak. Kegiatan menanam jambu ini telah menjadi alternatif bagi para petani dalam meningkatkan penghasilan.

Budidaya tanaman ini ditopang struktur tanah Demak yang berupa lempung liat kecoklatan (gromusol) dan sedikit asin. Unsur tanah seperti itu berpengaruh besar pada kemanisan buah. Istimewanya, kondisi alam yang demikian jarang dimiliki daerah lain.

Lokasi produksi jambu merah delima dan jambu citra, sudah tersebar hampir di seluruh Kabupaten Demak. Populasinya sekarang mencapai 93 ribu lebih. Budidaya tanaman ini disentrakan di empat kecamatan, yakni Wonosalam, Demak Kota, Wedung dan Kecamatan Guntur.

Sebelumnya, jambu merah delima dan jambu citra, hanya berfungsi sebagai tanaman pelengkap halaman rumah tinggal. Perlahan namun pasti, tanaman ini telah bergeser menjadi komoditas yang mampu memberikan keuntungan bagi peningkatan ekonomi keluarga. Apalagi tanaman ini ternyata cocok dikembangkan secara surjan dengan padi di sawah. Dengan sistem surjan, petani bisa mendapatkan keuntungan ganda. Disamping hasil padi, petani juga bisa meraup untung dari produksi jambu merah delima dan jambu citra yang mampu berbuah 3 kali setahun.

Kini, pengembangan budidaya tanaman jambu merah delima dan jambu citra memiliki prospek luar biasa. Buah ini sangat diminati konsumen menengah keatas di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar dan kota-kota lain.

Komoditas tanaman ini pertahun mampu mencapai 5000 ton. Pada triwulan pertama tahun 2007, hasil produksi jambu merah delima dan jambu citra bahkan telah mencapai 1000 ton. Peluang pengembangannya pun semakin terbuka, karena jumlah komoditas ini ternyata belum mampu mencukupi kebutuhan Pasar Buah Kramatjati Jakarta. Pasar tersebut merupakan pasar buah terbesar di Asia Tenggara.

SUMBER:situs kab. demak